Monday, May 12, 2008

Kuching - Bangkok - Kuala Lumpur (2)

Bagian (2).
Salam dan Sejahtera,

KUCHING – Ibukota propinsi Sarawak di barat laut pesisir pantai Borneo (Kalimantan), yang terkenal dengan sebutan Negeri Enggang, merupakan kota pertama yang kita pilih untuk menjadi tujuan liburan keluarga kita kali ini. Sudah banyak cerita yang kita dengar mengenai bagaimana cantik dan romantisnya kota yang terletak dipinggiran Sungai Sarawak sejauh kira-kira 32 km dari laut ini. Kota ini penuh dengan berbagai macam taman, kebun-kebun, beberapa bangunan bersejarah peninggalan kolonial, tempat-tempat perbelanjaan yang menarik serta terdapat juga masjid-masjid, gereja-gereja serta kuil-kuil Cina.

Kawasan Pinggiran Air (Waterfront) Kuching yang terletak di Jalan Gambier adalah tempat yang kita explore untuk pertama kalinya pada hari pertama liburan kita di kota Kuching, disini pemandangannya sangat indah, dan ada ciri-ciri yang sangat kuat dari kebudayaan setempat, juga terdapat stan-stan makanan di alam terbuka yang menjual beraneka macam makanan dan berbagai jenis kerajinan tangan, terdapat juga toko-toko souvenir dan pakaian. Kuching merupakan tempat yang sempurna untuk pembelian barang-barang hasil karya suku-suku asli yang terdapat di toko-toko barang antik yang berlokasi di sepanjang Bazaar Utama, Jalan Wayang dan Jalan Temple. Harga barang-barang disini relatif memang agak mahal, akan tetapi kalau kita bisa menawar kita akan mendapatkan harga yang pantas, Kalau ada waktu disarankan untuk mengunjungi Pasar Minggu yang terletak di Satok dimana biasanya barang-barang antik dijual dengan harga lebih murah.



Astana – Kediaman resmi Gubernur Sarawak, seperti nampak dalam foto tersebut diatas yang ada diseberang sungai merupakan bangunan istana yang menarik. Istana ini terdiri dari 3 bungalow utama yang dihubungkan oleh beranda-beranda yang dibangun pada tahun 1870 oleh Charles Brook sebagai hadiah kepada istri tercintanya Rance Margaret. Bangunan ini dilengkapi halaman rumput di sebelah utara pinggiran Sungai Sarawak. Panorama ini bisa dilihat dengan mudah dari Pangkalan Batu di seberang pinggiran Sungai Sarawak. Saat ini, bangunan tersebut menjadi tempat kediaman Gubernur Sarawak dan pusat kegiatan-kegiatan penting.


Kesempatan berfoto bersama di sepanjang Waterfront dengan latar belakang Sungai Sarawak yang eksotik adalah moment-moment yang tidak pernah kita lupakan, tidak lupa pula kesempatan mejeng bersama pasangan tercinta (hwakakakkk), dan katanya tidak lengkap kalau datang ke kota Kuching tapi tidak berfoto didepan patung kucing (bak pepatah mengatakan seperti sayur kurang garam) yang sangat banyak sekali bertebaran disaentero taman-taman kota. Untuk itu setiap kali kita melewati persimpangan jalan yang ada patung kucingnya, kita cepat-cepat turun dari kendaraan dan sambil menahan panas terik matahari kita mejeng sebentar menatap camera. Foto tersebut dibawah ini adalah foto kita disalah satu patung kucing yang ada di tengah kota Kuching. Explorasi selanjutnya kita lanjutkan dengan mengunjungi musium kucing yang bangunannya menjadi satu dengan Gedung Dewan Bandaraya Kuching Utara.



Hari Minggu tanggal 11 November 2007 adalah hari terakhir kita berada di Ibukota propinsi Sarawak, pagi dan siang hari ini kita manfaatkan untuk mengunjungi Pantai Damai. Pantai ini tidak ada apa2nya bila dibandingkan dengan pantai-pantai yang ada di Indonesia, namun karena ini adalah satu-satunya pantai yang ada di kota ini, ya apa boleh buat kita nikmati sajalah. Yang agak sedikit unik adalah adanya hutan yang cukup lebat yang dikelola dengan sangat Apik yang terletak disamping pantai ini, dengan rumah-rumah kayunya, seperti terlihat dalam foto berikut ini yang menjadi daya tarik utamanya (konon menurut cerita, semua kayu-kayu ini berasal dari pedalaman Kalimantan yang diambil dari hutan-hutan kita…. sungguh sangat ironis…)


Hari Senin tanggal 12 November 2007 adalah hari dimana kami sekeluarga harus mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga Bambang Prionggo, Konsul Jenderal Indonesia di Kuching - Sarawak yang sudah menjadi tuan rumah yang sangat ramah, rendah hati dan murah hati selama kami sekeluarga berlibur di kota ini. Kami bergegas menuju Bandara Antar Bangsa Kuching untuk terbang menuju Bangkok, kota kedua yang kami pilih untuk liburan keluarga kali ini dengan transit sejenak di Bandara Sepang, Kuala Lumpur. Liburan keluarga yang sungguh sangat berkesan dan ingin rasanya pada kesempatan yang lain nanti kita kembali lagi kesini.


Foto tersebut diatas kita ambil pada hari Minggu, 11 November 2007 diteras samping Wisma Indonesia bersama keluarga Bambang Prionggo dan sesaat sebelum kita meninggalkan Wisma Indonesia pada hari Senin 12 November 2007 di depan pintu gerbang. Sampai jumpa pada cerita di bagian (3).

Best regards : Bambang dan Lucy Setiawan.

No comments: