Bagian (1).
Salam dan Sejahtera,
Kamis, 7 November 2007, arloji ditangan belum menunjukkan pukul 12:00, tapi kami sekeluarga sudah berada di terminal 1A Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Hari ini kami akan memulai lagi perjalanan "liburan tahunan keluarga" yang sudah menjadi tradisi keluarga kami sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi kali ini terasa sangat istimewa karena dalam liburan kali ini, selain lengkap sudah jumlah keluarga kami, juga dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kami karena Tuhan telah berkenan mengijinkan saya mengakhiri masa dinas aktif saya sebagai PNS di Departemen Pekerjaan Umum dengan selamat dan berkenan pula memberikan calon cucu melalui perkawinan anak kami yang paling bungsu yang menikah pada bulan Agustus 2007 yang lalu, seorang "calon cucu" yang belum kami ketahui jenis kelaminnya yang saat ini ada didalam perut Kris.
Salam dan Sejahtera,


Tepat pukul 14:50 pesawat Adam Air yang membawa kami sekeluarga melesat dari Bandara Internasional Cengkareng, membelah langit yang gelap gulita karena awan hujan yang sangat tebal. Suhu udara didalam cabin pesawat terasa sangat dingin seiring dengan hujan yang cukup lebat yang ada diluar…, pesawat terbang dengan sempurna menuju kearah timur laut dan tanpa terasa 1 jam 20 menit kemudian pesawat ini telah mendarat dengan mulus di Bandara Supadio - Pontianak masih dalam kondisi hujan yang mengguyur cukup deras. Urusan pengeluaran bagasi dari pesawat agak sedikit terganggu karena faktor cuaca tadi, namun akhirnya 30 menit kemudian kami semua sudah berada diatas mobil kijang “Gio” keponakan ketemu gede di Pontianak (putri dari jeng Nuniek, teman yang mengurus tiket-tiket penerbangan kami kali ini) untuk menuju ke obyek wisata yang cukup bergengsi di Kalimantan Barat, yaitu Tugu Katulistiwa.
Lepas dari Tugu Katulistiwa kami kembali ke Pontianak, tapi kali ini tidak harus lagi memutar dan menyeberang melalui dua buah jembatan yang sangat panjang seperti halnya pada saat kami berangkat tadi, karena kami memutuskan untuk menggunakan kapal penyeberangan yang langsung bersandar di tengah kota. Setelah menumpang mandi dirumah Gio… kami masih sempat berkeliling kota Pontianak, makan malam bersama disalah satu Mall terbesar di Pontianak sebelum akhirnya kami diantar ke agen bus EVA di Jl. Sisingamangaraja No. 143A yang akan membawa kami menuju ke Kuching melewati perbatasan Entikong/Tebedu.
Sebuah minibús warna putih dengan tulisan Konsulat Jenderal Republik Indonesia / Consulate General of The Republic of Indonesia Kuching – Sarawak telah menunggu untuk membawa kita ke Wisma Indonesia. Selesai sudah perjalanan kami melintasi perbatasan darat Indonesia – Malaysia di Pulau Kalimantan, nantikan cerita kami selanjutnya di bagian (2).
Best regards : Bambang dan Lucy Setiawan.